Libur natal kemarin kami isi dengan bertamasya ke taman safari cisarua Bogor. Satu rombongan kami terdiri dari papa el, saya, adek saya, dan si bocil el, oma dan opa el, juga keluarga dari kakak ipar saya. Satu mobil besar itu penuh dan padat, tak ada yang bisa menggerakkan kaki kecuali para bocil yang dipangku. Bisa anda bayangkan bagaimana nikmatnya kan?
Jika perjalanan jauh seperti ini, bagasi akan penuh dengan bekal makanan kami. Dan tentu saja mama sudah menyiapkan seluruh bekal untuk makan siang disana. Mulai dari sambal goreng kentang, ayam bakar pedas, lalapan, satu toples besar kerupuk, sambal kosrek, sampai sup brokoli wortel jamur untuk makan siang para bocil yang pastinya tidak doyan pedas. Tak lupa sebuah dessert berupa es mangga juga tak ketinggalan. Mantap kan?
Ya, itu akan segera kami nikmati untuk makan siang dengan menggelar tikar sesampainya kami di lokasi. Dan perjalanan diawali dari jam 4 pagi karena kami tak mau kena macet. Maklum, itu adalah musim liburan dimana orang Jakarta biasanya berbondong-bondong menghabiskan liburannya ke Puncak. Termasuk kami ya? ^_^
Sampai atas jam 6 dan jalanan lancar bebas macet dan hambatan. Sistem buka tutup jalan arah puncak pun belum diberlakukan karena masih terlalu pagi. Dan karena pasti Taman Safari belum buka, kami singgah di kedai bubur ayam dipinggiran jalan untuk meluruskan kaki, beristirahat, dan sarapan pagi. Sepanjang jalan ke arah puncak memang banyak sekali orang menjual menu sarapan pagi terutama bubur ayam Cirebon. Mungkin anda harus jeli memilih atau carilah referensi bubur ayam yang enak disepanjang jalan ke puncak itu, karena apabila asal memilih kedai seperti kami dijamin pasti anda akan kurang puas dengan rasanya yang seadanya, bahkan bisa dibilang sangat kurang dari rata-rata.
Perjalanan dilanjutkan, dan semakin ramai para penjual wortel dan pisang menggelar dagangannya di kiri jalan menuju ke lokasi Taman Safari. Wortelnya tampak segar kan? Kami berhenti pada salah satu penjual dan menawar wortel untuk memberi makan para satwa nanti. Satu ikat biasanya terdiri dari 4 buah wortel diharga lima ribu rupiah. Proses tawar menawar berlangsung dan saya dapat 10 ikat dengan harga dua puluh ribu rupiah. Lumayan untuk menyenangkan para bocil.
Kuda nil area
Sesampai di Taman Safari tertulis pukul 9 baru dibuka, dan kami menunggu di pelataran parkir bus dengan banyak mobil yang juga sudah menunggu sampai area dibuka. Kami bisa pergi ke toilet dahulu, jalan-jalan sambil menghirup udara yang sangat sejuk. Ohya, untuk tiket masuk kami sudah memesannya dahulu lewat agen Transbuana yang khusus menjual tiket Taman Safari. Apabila anda tidak melakukan perjalanan mendadak, cobalah menggunakan jasa agen ini karena harga yang diberikan cukup menghemat kantong daripada anda membelinya langsung di loket. Telepon saja untuk booking tiket kurang lebih seminggu sebelumnya.
Para unta punuk satu meminta makan
Jam 9 tiba dan kami mengantri untuk segera masuk bertemu dengan satwa-satwa yang menjadi koleksi Taman Safari itu. Konsepnya seperti kita berjalan menyusuri hutan tempat para satwa itu tinggal. Khusus untuk hewan buas, seperti harimau, macan dan singa, kaca mobil tidak boleh dibuka untuk menjaga keselamatan pengunjung walaupun petugas selalu berjaga di areanya. Dan untuk hewan lainnya pengunjung diperbolehkan membuka kaca mobil untuk bisa melihat dengan jarak yang sangat dekat juga untuk memberi makan wortel ataupun pisang yang sudah dibeli tadi ataupun dibawa dari rumah.
Si belang sedang mengasah kuku
Buaya air tawar
Perjalanan menyusuri hutan berakhir dan perut keroncongan. Kami memarkir mobil di halaman yang sudah disediakan dan menggelar tikar dan bekal. Puas makan dan istirahat kami berjalan ke lokasi tempat pertunjukan aneka satwa digelar. Dan saya memilih pertunjukan lumba-lumba karena si bocil suka sekali dengan ikan. Sayangnya ketika kami sampai di lokasi pertunjukan, kami kebagian duduk di paling atas dan belakang. Tapi si bocil tetap takjub mengamati setiap aksi gerak gerik lumba-lumba yang dipamerkan.
Dolphin Show
Kami hanya sempat menghadiri 1 pertunjukan satwa saja, karena untuk mengikuti pertunjukan satwa yang lain kami harus menunggu beberapa jam lagi sesuai jadwalnya. Dan kami menggunakan kereta mobil yang disediakan pengelola Taman Safari dengan membayar 20 ribu per orang untuk naik ke area pertunjukan satwa juga turun ke lobby area parkir. Tapi buat anda yang suka jalan-jalan sedikit berolah raga disediakan juga jalur pejalan kaki.
Hujan lebat mengguyur keasyikan kami menikmati Taman Safari. Saya hanya sempat berfoto sebentar bersama bayi harimau dengan membayar 15 ribu per orang. Setelah itu beranjak segera pulang, karena selain capek, hujan deras, juga lebih penting menghindari macet daripada terjebak macet dengan badan yang kecapekan dan kaki yang tak bisa digerakkan.
Dan betul saja, kami terhindar dari macet dan belum kena sistem buka tutup jalan arus puncak. Sampai rumah badan pegal tujuh hari tujuh malam baru sembuh. ^_^
Untuk kebun binatang, sampai saat ini Taman Safari tetap menjadi jawaranya dibanding kebun binatang yang lain. Konsepnya yang memang berbeda ditambah kebersihan areanya membuat para pengunjungnya merasa nyaman. Itulah kelebihan Taman Safari. Saya pun bangga sudah pernah berkunjung kesana.
Berikut rincian biaya dan tips dari saya, semoga membantu ya..
Rincian biaya di Taman Safari:
- Tiket masuk Taman Safari = Rp. 85.000 /orang dewasa
- Tiket masuk Taman Safari = Rp. 80.000 /anak usia 1-5 th
- Tiket masuk mobil = Rp. 15.000
- Tiket kereta mobil ke atraksi satwa PP = Rp. 20.000 /orang
- Tiket foto dengan baby macan = Rp. 15.000 /orang
- Tiket foto dg baby orang utan = Rp. 20.000 /orang
Tips ke Taman Safari:
- berangkatlah pagi-pagi untuk menghindari macet dan buka tutup arus puncak. Disamping pagi hari udara sangat sejuk dan pastinya bisa menikmati semua agenda di taman safari dengan puas.
- selalu sedia payung atau jas hujan, karena puncak adalah daerah hujan yang bisa turun sewaktu-waktu walaupun tadinya cuaca sangat cerah.
- bawa bekal makanan, baik untuk makan siang ataupun snack karena resto-resto disana menjual makanan dengan harga yang lumayan mahal.
- kalau sempat membawa pisang dan wortel dari rumah untuk memberi makan monyet, zebra, unta, dan satwa lainnya, karena membeli disana juga pastinya harganya lebih mahal dibanding kita membeli di pasar tradisional.
Agen Transbuana : tiket discon taman safari
Cerita yang menarik
ReplyDeleteTerima kasih mbak Rina ^^
DeleteMbak, kalo piknik di sini di mananya ya? apa ada ya area khusus yg disediakan utk pengunjung menggelar tikar/duduk2? Trims. :)
ReplyDeletehalo mbak salam kenal. Hehe sebenarnya sih gak ada plang atau atribut yang lain yang menerangkan 'boleh duduk/gelar tiker' ya.. kami ini namanya insting mbak, lihat rerumputan diatasnya pohon rimbun rasanya pas banget buat gelar tiker plus gelar makan, walaupun itu sebenarnya ya lahan parkiran. hehehe. jangan ditiru yah.. ;p
Deletehallo kak, mau tanya untuk wahana pertunjukkan itu dikenakan biaya tambahan lagi ga ya?
ReplyDelete